Samudra Ilmu Agama Islam

Islam Rahmatan Lil 'Alamin

Di dalam Baitullah ada kuburan Nabi Ibrahim ?

Posted by Administrator pada 26 Maret 2009

Pertanyaan (nama dan email penanya ada pada penulis blog ini)

Assalamu’allaikum wr wb

langsung aja.

didalam ayat – ayat Al-quran banyak sekali larangan – larangan untuk membuat masjid yang didalamnya ada makam para nabi-nabi,orang – orang yang dianggap suci dan lain – lainnya.

akan tetapi didalam Baitullah ada makam Nabi Ibrahim a.s.

sedangkan di kitab suci Al-Quran melarang keras hal itu.

apakah makam itu hanya monumen dari makam Nabi Ibrahim? ataukah benar makam yang ada di Baitullah itu makam Nabi Ibrahim yang belum dipindahkan? jika benar belum dipindahkan maka kita umat muslim melanggar kebenaran Al-quran sendiri? yaitu mendirikan tempat ibadah yang mana didalamnya ada makam nabi – nabi (seperti kaum nasrani dan yahudi).

dan ada beberapa hadist yang menyatakan larangan tentang hal itu (mendirikan masjid diatas makam) baca selengkapnya di

http://alislamu.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1442&Itemid=67

sangat dengan hormat saya memintamaaf jika ada kesalah penulisan dan kata-kata yang tidak berkenan didalam hati para pembaca dan saya tidak memperdebatkan apa yang ada di Al-Quran tetapi saya ingin mengetahui tentang sejarah Baitallah dan makam nabi Ibrahim yang ada didalamnya/monumen nabi ibrahim. semogah Allah memaafkan hamba karena sedikitnya ilmu yang hamba terima dan semogah Allah memberi petunjuk yang tanpa hentinya untuk mendalami Islam sepenuhnya dan sebenar2nya kepada hamba.Amin

Jawab

Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Bismillah walhamdulillah wash sholaatu wassalamu ‘ala Rasululillah wa ‘ala jami’i atba’ihi ila yaumil qiyamah.

Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kunjungan dan pertanyaan anda. Semoga menjadi bermanfaat bagi pembaca blog nantinya.

Tidak diragukan lagi dan merupakan kesepakatan dari semua ulama bahwa membangun masjid di atas kuburan orang-orang yang shaleh, termasuk diantaranya para nabi adalah haram hukumnya dan melaksanakan shalat di dalamnya tidak mendapatkan pahala, tetapi justru akan mendapatkan dosa.

Tetapi sepengetahuan saya larangan-larangan itu tidak ada satupun yang disebutkan di dalam Al Qur’an, tetapi disebutkan dalam banyak sekali hadits-hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, yang diantaranya disebutkan di dalam makalah di link berikut ini :

http://alislamu.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1442&Itemid=67 (link ini sekaligus membetulkan link yang disebutkan di dalam pertanyaan di atas). Di dalam makalah di situs itupun tidak menyebutkan adanya ayat Al Qur’an yang melarang mendirikan masjid di atas kuburan para nabi, karena kenyataannya memang tidak ada. Larangan tersebut di sebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Tetapi hal ini sudah cukup untuk menunjukkan keharamannya. Karena diantara kedudukan hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah bahwa ia sama dengan Al Qur’an dalam fungisnya untuk menentukan hukum. Karena Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengatakan sesuatu yang bersumber dari hawa nafsunya, tetapi semuanya adalah merupakan refleksi dari waktu yang diwahyukan oleh Allah subhaanahu wa ta’ala (lihat Surat An Najm 53 : 3 – 4).

Saya merasa tidak perlu menyebutkan lagi dalil-dalil tersebut, karena apa yang terdapat di dalam situs itu sudah cukup. Itulah diantara dalil-dalil yang melarang dibangunnya masjid di atas kuburan.

Adapun tentang makam Nabi Ibrahim yang terdapat di Baitullah atau masjidil haram, ini hanyalah kesalahan kecil yang berakibat besar dalam memahami Al Qur’an. Kata Maqom Ibrahim disebutkan dua kali di dalam Al Qur’an, yaitu :

وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى

Dan jadikanlah maqom ibrahim itu sebagai tempat untuk mendirikan shalat (QS. Al Baqoroh 2 : 125). Dan pada ayat :

فِيهِ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ

Di dalamya (masjidil haram) terdapat tanda-tanda yang jelas, yaitu maqom Ibrahim (QS Ali Imran : 3 : 97)

Ini adalah sebuah kesalah pahaman. Karena kata maqom itu dalam Bahasa Jawa halus maknanya adalah makam (kuburan) maka dalam menafsirkan ayat ini juga dipahami seperti ini. Jadi di dalam masjidil haram itu ada makam (kuburan) Nabi Ibrahim. Ini adalah sebuah kesalahan. Karena hal  terasuk kategori memahami bahasa Arab melalui Bahasa Jawa atau melalui bahasa selain bahasa Arab.

Saya pernah mendengar ada seorang guru yang melarang anak-anak untuk menggunakan istilah “dolan” untuk mengungkapkan kata bermain dalam bahasa Jawa. Dia mengatakan yang demikian karena kata “dolan” itu dalam Bahasa Arab maknanya adalah sesat, yaitu bentuk mashdar (gerund dalam Bahasa Inggris) dari kata : ضَلَّ يَضِلَّ ضَالاًّ yang artinya sesat. Ini konyol karena memahami Bahasa Jawa dari Bahasa Arab. Tetapi kita harus membahami suatu bahasa dari bahasa itu sendiri, bukan dari bahasa kita sendiri. Ini kesalahan metode.

Seperti ini juga kita seharus memahami tradisi yang berlaku di suatu tempat dan suatu masa. Tidak seperti metode bangsa barat yang berusaha memahami tradisi islam melalui kaca mata mereka sendiri. Jadinya nggak nyambung. Itulah akhirnya mereka menggambarkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagai sosok pria yang sudah renta menggandeng seorang anak yang masih kecil yang mungkin lebih layak menjadi cicitnya. Ini sebuah kekeliruan yang nyata karena memahami tradisi orang lain melalui tradisi kita sendiri. Sebuah metode yang tidak ilmiah yang dilakukan oleh orang-orang yang menyatakan dan menyeru kepada ilmiah. Itulah metode orang barat dalam mengjadi Islam, yang celakanya diadopsi begitu saja oleh beberapa akademis muslim.

Yang benar kata maqom pada ayat itu adalah tempat berdiri. Kata ini berasal dari akar kata : قَامَ  yang artinya berdiri. Kemudian dibentuklah isim makan (kata yang menunjukkan arti tempat) menjadi مَقَامٌ (tempat berdiri), yaitu tempat berdirinya Nabi Ibrahim dan Isma’il untuk berdo’a kepada Allah ketika selesai membangun Ka’bah. Ayat ini turun pada waktu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersama dengan para sahabatnya menunaikan haji wada’ (haji perpisahan), yaitu ketika selesai melaksanakan thawaf, maka mereka melewati maqom (tempat berdirinya) Ibrahim ini. Pada waktu itu Umar bin Al Khatab berkata : “Wahai Rasulullah, bukankah ini tempat berdiri (maqom) Ibrahim memanjatkan do’a?”. Rasuullah berkata : “Ya”. Umar berkata : “Mengapa kita tidak menjadikannya sebagai tempat shalat ?”. Kemudian selang beberapa waktu saja, turunlah ayat dalam Surat Al Baqoroh itu. (Lihat tafsir Ibnu Katsir : I/ 414).

Makna ini juga yang dikehendaki oleh Surat Ali Imran di atas, bahwa di dalam masjidil haram itu ada maqom (tempat berdirinya) Nabi Ibrahim ketika berdo’a kepada Allah ketika selesai membangun Ka’bah, sekali lagi bukan makam (kuburan).

Karena itulah orang yang selesai tahwaf disunnahkan untuk menunaikan shalat dua raka’at di maqom Ibrahim itu, karena mengikuti petunjuk Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, atas usul dari sahabat Umar di atas.

Adapun kuburan Nabi Ibrahim sendiri, seperti yang disebutkan oleh Ibnu Katsir di dalam Kitab Al Bidayah wan Nihayah ada di negri syam. Tepatnya di sebelah mana, hanya Allah saja yang mengetahuinya. Tidak ada dalil yang shahih yang dapat dijadikan sebagai petunjuk, demikian juga kuburan nabi-nabi yang lain. Tidak ada yang jelas dapat ditunjuk tempatnya, selain kuburan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam saja.

sekian jawaban saya. semoga ada guna dan manfaatnya. dan sekai lagi terima kasih atas pertanyaannya. Jika ada kesalahan dan kekurangan, semoga Allah mema’afkannya.

27 Tanggapan to “Di dalam Baitullah ada kuburan Nabi Ibrahim ?”

  1. robin said

    setau saya ada ayat didalam Al-quran yang artinya “Sesunggunya Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani,mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah” kurang lebihnya semogah Allah memaafkan hamba yang sedikit Ilmu yang saya terimah.surah dan ayatnya saya lupa. lebih jelasnya baca di Al-quran mulai pertama sampai akhir dan diteliti dari setiap ayat2nya semogah Allah memberikan banyak petunjuk didalam pembelajaran tentang Al-quran.Amin
    menurut hemat saya, hadist yang ada dan dikatakan asli oleh para ulama2 terdahulu. semuanya terjutuh kepada Al-quran dan jika didalam Al-quran tidak ada maka Hadist itu dipertanyakan ke “asliannya”. beberapa ulama mengatakan “jika apa yang saya tulis didalam hadist ini tidak ada di dalam Al-quran maka percayalah Al-quran sesunggunya Al-quranlah jalan yang lurus dan benar”
    semisal aja tentang sholat dan gerakan sholat didalam Al-quran banyak ayat2 yang mewajibkan kita sholat, waktu melakukan sholat dan gerakannya juga ada didalam Al-quran yaitu berdiri, rukuk, sujud dan membaca ayat Al-quran yang mudah. ayat apa yang mudah??? didalam hadist dijelaskan secara terperinci gerakan dan bacaan waktu melakukan Sholat.
    selebihnya semogah Allah memaafkan hamba atas sedikitnya ilmu yang hamba terimah dari Allah.Amin

  2. fauzi said

    Untuk mas Robin terima kasih atas komentarnya. Yang Mas Robin sebutkan itu adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Juz I/168 no. 425, 426; hal. 468, no. 1324; Juz 3 hal. 1273, no. 3267; Imam Muslim juz II, hal. 67 no. 1212, 1213, 1214, 1215. Hadits ini shahih. Biasanya para ulama menyebutkan hadits ini untuk menjelaskan Surat Nuh 71 : 23, yaitu untuk menjelaskan sebab musabbab mengapa ummat Nabi Nuh menyembah berhala. Jadi pada dasarnya makna umum dari larangan itu ada sandaranya dalam Al Qur’an, tetapi larangan secara spesifik diseutkan di dalam hadits, seperti gerakan shalat yang Mas Robin sebutkan. Jika hadits ini tidak shahih, tidak mungkin Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkannya, bahkan lebih dari satu kali. Itu belum ulama-ulama hadits yang lain, yang akan sangat panjang jika saya sebutkan semuanya. Untuk memperdalam bab ini coba dowload Terjemah Kitab Tauhid yang diterjemahkan oleh guru saya Ust. Yusuf Harun yang ada di Halaman Download gratis dan baca pada bab 20 dan 21.

  3. robin said

    terimakasih ustad udah memberi kitab tauhid.
    em… iya saya juga banyak menemukan di dalam hadist tentang hal itu. tapi saya akan memcari – cari lagi di dalam Al-quran jika ingatan saya tentang ayat yang saya sebutkan itu benar dan didukung dengan ayat lainnya (teguran Nabi muhammad saw. untuk sholat di atas kuburan orang), Insak Allah saya akan cantumkan ayat-ayat tersebut di komen ini.
    ada e-book tentang “membumikan Al-Quran” di susun oleh Bpk. M.quraish shihab. bisa didownload di sini http://www.ziddu.com/download/3201282/membumikanalquran-quraishshihab.rar.html
    semogah bermanfaat bagi semuanya.amin

  4. fauzi said

    Kepada mas robin, ma kasih banyak atas komentar dan infonya.

  5. yus said

    makam (kuburan) Nabi Ibrahim ada di Palestina, di kota Hebron.. jadi bukan di Mekah… itu salah besar….

  6. fauzi said

    kepada Mas Yus terima kasih atas infonya. Syam dalam pengertian terdahulu adalah meliputi Syiria Palestina, Yordania sekarang ini. Itulah daerah kegubernuran Mu’awiyah bin Abi Sofyan pada masa Khalifah Umar bin Al Khatab radliallaahu ‘anhu. Dan itulah makna Syam seperti yang disebutkan oleh Ibnu Katsir. Jika anda menyebutkan Kota Hebron, maka tepatnya disebelah mana, hanya Allah saja yang menetahuinya.

  7. tapi kalau hijr Ismail??
    itumkan kuburan Nabi Ismail dan Siti hajar..
    bagaimana ??

  8. waras said

    Lalu untuk kuburan dan makam sendiri dalam bahasa qurannya apa pak?

  9. fauzi said

    Kuburan dan makan dalam bahasa arab : al maqbaroh, al lahd, al qubur

  10. mbah pri said

    kalau makam orang islam ya gak boleh diatasnya didirikan bangunan tempat ibadahnya non muslim….ntar orang islam kalau jiarah ke gereja

  11. yoga said

    jadi bagaimana dengan Masjid Nabi Yahya?, Masjid Nabi Danial?, Masjid Nabi Yehezkiel?. masjid-masjid tersebut dibangun/ditempatkan bersama dengan kuburan para nabi tersebut di dalamnya. mereka kan juga salah satu dari para nabi bani israil yang dimuliakan moslem.

  12. golak said

    jadi dimana makam nabi ibrahim AS….tolong di jelaskan pada kami yang kurang dalam memahami sejarah islam.

  13. Ridwan Pagaralam said

    Lagian gila aja kalo ampe ngebangun masjid di atas kuburan.
    wkwkwk

  14. rizal said

    betul.c yg dmaksd maqm ibrohim i2 bukn kuburan ibrohi. jk masalah mendirikan bngunan da atas kuburan.ulama’masih khilaf.perincianx dsitu tergantung dr niat pembuatx.

  15. rizal said

    betul.c yg dmaksd maqm ibrohim i2 bukn kuburan ibrohi. jk masalah mendirikan bngunan da atas kuburan.ulama’masih khilaf.perincianx dsitu tergantung dr niat pembuatx.kta lihat dulu tempat yg didirikan it tempat apa!jik mendiri knx buat ziarah.mendo’akn orang di dlm kuburan i2 g’p2.cz nabi jug’prnh mendo’akn org mati.trmasu’menziarahi ibux.

  16. hamid abdullah said

    nabi ibrohim…nabi allah…smg qt kelak di tempatkan bersama mereka para nabi allah…amin ya robbal alamin..

  17. joze said

    Hadoh!!!! Yg dimaksud maqam ibrahim di dlm kabah itu bkn kuburan dodol!!! Itu adalah batu surga sama dgn hajar aswad dgunakan utk tmpt berpijak ibrahim ‎​​‎​​as dlm membangun/merenovasi kabah…..! Ada2 aja,kykx mw ngajak debat ya dikau!∴┣┨╱╲²┣┨╱╲²┣┨╱╲²┣┨╱╲²∴

  18. Administrator said

    bukan ngajak debat mas, ini penanyanya adalah seorang mualaf yang sangat bersemangat untuk belajar Islam. jawablah dengan bijak

  19. Den Bagus said

    Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya dari Hisyam berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha; Bahwa Ummu Habibah dan Ummu Salamah menceritakan sebuah gereja yang mereka lihat di negeri Habasyah (Ethiopia), yang didalamnya ada gambar. Lalu keduanya menceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau bersabda: Sesungguhnya mereka, apabila ada orang shalih dari kalangan mereka yang meninggal dunia, mereka dirikan masjid di atas kuburannya dan membuat patung dari orang yang meninggal itu. Mereka itulah seburuk-buruk makhluq disisi Allah pada hari qiyamat. (HR Bukhari:3584)

    Menurutku: masjid adalah tempat untuk mendirikan shalat. Dan mendirikan shalat di atas kuburan orang2 yang dianggap shalih terutama nabi, pada akhirnya bukan menyembah Allah tetapi menyembah arwah kubur, bukan memohon kepada Allah tetapi memohon kepada arwah kubur… atau memohon arwah agar menjadi perantara do’a kepada Allah. Apalagi jika di atasnya terdapat patung2 atau gambar2, akhirnya justru syirik (menyekutukan Allah) yang muncul.

  20. Dimas Rudy said

    Trus kalo Masjid NABAWI di dalamnya ada Maqom Rosululloh SAWW , Abu bakar ra , Umar bin Khatab ra ……..???

  21. ca said

    trim ustad ilmu yang tak dapat digambarkan besarnya….

  22. hardi anto said

    alhamdulilah saya bisa tahu bnyk tentang sejarah nabi ibrahim

  23. Awang Esmee Razie said

    Saya terbaca mengenai Nabi Ibrahim bahawa baginda meninggal di Pelastin/ Israel di sebuah daerah[saya terlupa nama-nya] dan di kebumikan di sana. Bagaimana ini pula pada masa yang sama terdapat di Mekah/kawasan kaabah pula?

  24. anang said

    assalamualaikum war…wab…
    tolong jelaska perbedaan makam dgn maqom.sy blm phm ttg itu

  25. dany said

    makam nabi,umat nasrani dimana???
    Sesunggunya Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani,mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah

  26. pas nabi ibrahim meninggal Al qur’an belum diturunkan

    manusia pun tidak sanggup memindahkan mayat seorang nabi

  27. umar said

    buat Rizky Muhammad Husin, baca dulu…baru komen. Jadi tidak kelihatan bodohnya.

Tinggalkan komentar