Samudra Ilmu Agama Islam

Islam Rahmatan Lil 'Alamin

Posts Tagged ‘ahlus sunnah wal jama’ah’

GODAAN SYAITAN

Posted by Administrator pada 3 Desember 2008

Mereka juga bersaksi dan berkeyakinan bahwa Allah subhanu wa ta’ala telah menciptakan syaitan yang akan menggoda umat manusia, agar mereka tergelincir, maka syaitan-syaitan itu terus mengawasi mereka, Allah berfirman:

 

 وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَآئِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ

 

“Sesungguhnya syaitan itu membisikan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu, dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musrik..”. (Al-An’am:121)

  Baca entri selengkapnya »

Posted in Tauhid | Dengan kaitkata: , , | Leave a Comment »

SETIAP MAKHLUK TELAH DITENTUKAN AJALNYA

Posted by Administrator pada 3 Desember 2008

Mereka juga bersaksi dan berkeyakinan bahwa Allah ‘azza wa jalla telah menentukan batas akhir kehidupan bagi setiap makhluk.

 

Sesungguhnya setiap jiwa itu tidak akan mati kecuali dengan izin Allah dan takdir dari-Nya. Apabila sudah ditakdirkan waktunya mati, maka tidak ada pilihan lagi kecuali mati. Tidak bergeser sedikitpun.

Allah berfirman:

 

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ

 

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya sesaatpun dan tidak pula memajukannya” (Al-A’raaf:34)

  Baca entri selengkapnya »

Posted in Tauhid | Dengan kaitkata: , , , | 1 Comment »

SESEORANG MASUK SURGA BUKAN KARENA AMALNYA

Posted by Administrator pada 3 Desember 2008

Mereka juga bersaksi dan berkeyakinan bahwa seseorang tidak bisa dipastikan masuk surga -walaupun ia telah melakukan amalan-amalan yang baik [ibadahnya nampak ikhlas, dan ketaatannya demikian tinggi] dan jalan kehidupannya pantas untuk diteladani- kecuali jika di izinkan oleh Allah, sebagai keutamaan yang diberikan kepadanya. Maka dengan keutamaan dan karunia-Nya itu ia masuk surga.

 

Karena amal baik yang ia lakukan tidaklah dapat dilakukan dengan mudah kecuali karena kemudahan dari Allah. Jika Allah tidak memberi kemudahan [niscaya ia tidak dapat melakukannya. Dan jika Allah tidak mengarunianya hidayah] niscaya ia tidak mendapat hidayah selama-lamanya, [meskipun ia telah berupaya keras]. Hal ini sebagaimana firman Allah ta’ala:

 

وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ أَبَداً وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَاءُ

 

“…Sekiranya kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya, niscaya tidak ada seorangpun dari kamu yang bersih (dari perbuatan keji dan mungkar) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa saja yang dikehendaki…”(An-Nuur:21)

  Baca entri selengkapnya »

Posted in Tauhid | Dengan kaitkata: , , , | 1 Comment »

SIKAP AHLUS SUNNAH TERHADAP PARA SAHABAT

Posted by Administrator pada 3 Desember 2008

Mereka berpendapat untuk menahan diri [untuk membicarakan] dalam perselisihan yang terjadi dikalangan sahabat. Memelihara lisan mereka untuk tidak mengucapkan kata-kata yang berkesan mendiskreditkan (menyudutkan) dan merendahkan para sahabat. 

 

Ash-habul Hadits berpendapat, seharusnya mencintai mereka dan berwala’/loyalitas kepada mereka secara keseluruhan. Demikian juga mereka menganggap wajib memuliakan para istri-istri beliau radhiallahu ‘anhunna, mendoakan mereka, mengakui keutamaan mereka dan mengakui juga istri-istri Nabi sebagai ibu-ibu kaum muslimin.    

Posted in Tauhid | Dengan kaitkata: , , , | Leave a Comment »

SHALAT DI BELAKANG (PEMERINTAH) YANG SHALIH MAUPUN FAJIR, SERTA BERJIHAD BERSAMA MEREKA

Posted by Administrator pada 3 Desember 2008

Ash-habul Hadits berpendapat seharusnya melaksanakan shalat Jum’at, shalat ‘Ied dan selain keduanya dibelakang imam muslimin baik dia shalih maupun fajir. 

 

Mereka juga berpendapat bahwa berjihad melawan orang-orang kafir itu bersama pemerintah meskipun mereka zhalim dan fasiq. 

 

Mereka juga menganjurkan untuk mendo’akan mereka agar menjadi baik dan mendapat hidayah (serta menebarkan keadilan dalam masyarakat).

 

Mereka juga tidak membolehkan untuk memberontak kepada pemimpin-pemimpin fasiq tersebut, meskipun mereka menyaksikan penyimpangan pemerintah dari konsep keadilan dan menggantinya dengan diktatorisme dan penindasan. 

 

Mereka juga berpendapat untuk memerangi para pemberontak sampai orang-orang itu kembali taat kepada pemerintah. 

Posted in Tauhid | Dengan kaitkata: , , , | Leave a Comment »